Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mesin konversi energi

Mesin konversi energi

Mesin konversi energi adalah mesin atau alat yang digunakan untuk mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.

Mesin konversi energi
gambar dari blibli.com

Bentuk energi yang umumnya diubah oleh mesin koversi energi meliputi energi mekanis, energi listrik, energi kimia, energi nuklir dan energi termal.

Tiap mesin konversi energi menghasilkan perubahan energi dengan batasan-batasan perubahan tertentu.


Jenis Mesin konversi energi

Mesin konversi energi terbagi menjadi dua jenis, yaitu mesin konversi energi konvensional dan mesin konversi energi non-konvensional.

Mesin konversi energi konvensional

Sumber energi yang diperlukan oleh mesin konversi energi konvensional umumnya berasal dari energi tak terbarukan.

Satu-satunya mesin konversi energi konvensional yang menggunakan energi terbarukan adalah turbin air.

turbin air
gambar dari bukalapak.com

Sementara mesin konvensi energi konvensional lainnya adalah motor bakar, mesin fluida dan mesin pendingin.


Mesin konversi energi non-konvensional

Sumber energi yang diperlukan oleh mesin konversi energi non-konvensional berasal dari energi terestrial dan kehidupan ekstraterestrial.

Energi atau sumber daya terestrial adalah sumber daya alam yang sumbernya berasal dari permukaan bumi.

Mesin konversi energi non-konvensional berbentuk pembangkit listrik dengan tenaga angin, energi surya, energi panas bumi, energi termal, pasang surut air laut, ombak dan energi nuklir.

pembangkit listrik tenaga angin
gambar dari esdm.go.id

Selain itu terdapat pula mesin konversi energi non-konvensional yang terdiri dari pesawat magnetohidrodinamik.


Sejarah penemuan

Kompresor dan termodinamika dasar

Pada abad ke-3 Sebelum Masehi, kota Iskandariyah telah memulai penerapan ilmu termodinamika.

Seorang ilmuwan bernama Hero pada masa tersebut telah mengatur posisi pintu gerbang di Kuil Iskandariyah dengan memanfaatkan ilmu termodinamika.

Perumusan dan penyusunan konsep ilmiah dari ilmu termodinamika pertama kali dilakukan oleh Otto von Guericke.

Selama pengembangan ilmu termodinamika, ia membuat sebuah penemuan yaitu pompa vakum.

Penemuannya ini sekaligus menghasilkan ruangan vakum pertama di dunia.

Kimiawan dan fisikawan berkebangsaan Irlandia yaitu Robert Boyle kemudian mempelajari lebih lanjut rancangan pompa vakum yang dibuat oleh Guericke.

pompa vakum Robert Boyle
gambar dari sciencephoto.com

Pada tahun 1656 M, Boyle bekerja sama dengan Robert Hooke untuk mengadakan pengembangan rancangan pompa vakum.

Keduanya kemudian berhasil membuat sebuah pompa udara yang kemudian disebut kompresor.

Pompa ini kemudian digunakan untuk menganalisis hubungan antara volume, tekanan dan temperatur.


Hukum Boyle dan penemuan motor

Hukum Boyle mampu menganalisis hubungan antara volume, tekanan dan temperatur menghasilkan hukum Boyle.

Pernyataannya bahwa tekanan dan volume mempunyai hubungan yang berbanding terbalik.

Pada tahun 1679, sebuah ketel uap bertekanan tinggi berhasil dibuat oleh rekan kerja Boyle yang bernama Denis Papin.

ketel uap Denis Papin
gambar dari libero.it

Ketel ini menghasilkan ledakan yang kuat pada percobaan mula-mula, sehingga diadakan perancangan ulang.

Ketel uap yang baru dirancang dengan memberikan tambahan katup pembuka aliran uap air.

Papin mengembangkan rancangan ketel uapnya hingga akhirnya mempunyai gagasan baru dalam pembuatan mesin.

Ia merancang mesin yang bergerak dengan memanfaatkan silinder dan torak.

Rancangan ini tidak sempat dibuat menjadi mesin oleh Papin, pembuatan mesin diteruskan oleh seorang insinyur bernama Thomas Savery.

Hasil rancangan ini menghasilkan sebuah motor yang pertama di dunia.


Termodinamika klasik dan penemuan mesin uap

Pada abad ke-17 Masehi, penemuan mesin uap di Inggris telah memperluas bidang ilmu termodinamika.

Para ilmuwan di bidang termodinamika bermunculan khususnya pada abad ke-19 Masehi.

William John Macquorn Rankine, Rudolf Clausius, dan Lord Kelvin menjadi ilmuwan yang memberikan kontribusi yang penting bagi pengembangan ilmu termodinamika yang kemudian dikenal sebagai termodinamika klasik.

Pendekatan yang bersifat makroskopik digunakan untuk mengadakan pengamatan mengenai perilaku umum dari partikel zat.

Termodinamika klasik ini mempunyai ciri khas yaitu hanya mengamati partikel yang menjadi media penyaluran energi.


Penutup

Demikian artikel mengenai Mesin konversi energi, jika ada pertanyaan atau saran untuk kami dapat disampaikan melalui kolom komentar.


Baca artikel lain :


                      Sumber referensi :

                      • wikipedia.org
                      • berbagai sumber yang tercantum di artikel ini


                      Posting Komentar untuk "Mesin konversi energi"